Musim MotoGP 2023 terbukti tidak terlalu menarik bagi Aprilia, apalagi bagi Maverick Vinales. Di Portimao ia langsung melakukan debutnya dengan menempati posisi kedua yang menandakan kejuaraan yang mengasyikkan, kemudian hasilnya gagal kecuali naik podium di Sprint di Silverstone. RS-GP23 terbukti lebih rumit dari yang diperkirakan dalam beradaptasi dengan gaya berkendaranya dan kemenangan pertama dengan merek Noale masih jauh.
Aprilia mencari eksploitasi
Mantan pebalap Yamaha itu terus bekerja sama dengan Aprilia untuk mencoba memanfaatkan potensi masing-masing. Dia sempat kesulitan beradaptasi dengan prototipe Noale MotoGP, meski berada di jalur yang benar.
Proyek Aprilia, yang melibatkan Aleix Espargaró dan Maverick Vinales, menjadi salah satu yang paling solid di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir. Veteran Granollers itu menyerahkan kemenangan pertamanya pada tahun 2022 di Argentina, beberapa pekan lalu ia mengulanginya di Inggris Raya. Bukti bahwa dalam keadaan tertentu motor ini bisa tak terkalahkan meski masih kurang konsistensi.
Sepeda motor kustom
Bagi Vinales, peralihan dari mesin empat silinder segaris Suzuki dan Yamaha ke Aprilia V4 bukannya tanpa rasa sakit. Bagaimanapun, ia menutup 10 besar klasemen umum dengan 86 poin, melawan peringkat ketujuh Aleix dengan 117. Maverick sepertinya masih merindukan kedipan kemenangan terakhir, langkah pribadi terakhir untuk bisa bercita-cita ke langkah teratas. Coba jelaskan: “Intinya adalah sepeda itu dibuat untuk pengendara, untuk gaya berkendara. Kami mencoba menyesuaikan motor dengan gaya berkendara saya”. Hal ini menyebabkan segala sesuatunya terkadang tidak berjalan lancar sama sekali. “Kita harus mencari tahu apa yang baik untuk saya. Saat ini sepeda kami berbeda. Aleix menuntut satu hal, gaya berkendara saya adalah hal lain“.
Beberapa kali Vinales mengalami penurunan ban di akhir balapan, tidak seperti rekan setimnya Espargaró, seperti yang ditunjukkan dengan menyalip Francesco Bagnaia pada lap terakhir di Silverstone. mengadaptasi gaya berkendara ke RS-GP23 tetap menjadi prioritas, meskipun Maverick meminta sesuatu yang lebih di sisi teknis-rekayasa. “Secara mental saya sedang menyerangjelas mantan Yamaha itu kepada Motorsport-Total.com. “Sekarang saya harus melanjutkan, kami harus terus bekerja. Mengawali paruh kedua musim seperti ini sungguh luar biasa, kok“.
Buku terlaris: “Bagaimana saya merancang impian saya”, biografi Adrian Newey EDISI BARU