Setelah podium MotoGP pertamanya di Texas, Luca Marini harus puas di posisi keenam di Jerez. Di sisinya adalah kakak laki-lakinya Valentino Rossi yang mencoba memberikan saran yang berguna, tetapi sulit untuk mengalahkan sang juara Francesco Bagnaia dan KTM dalam keadaan anggun.
Luca di puncak MotoGP
The Doctor berpandangan jauh ke depan menjelang GP Spanyol: “Luca tidak pernah cepat di sini“. Faktanya adalah bahwa musim 2023 dimulai dengan langkah yang tepat untuk pembalap tim Mooney VR46, yang saat ini berada di urutan keenam klasemen umum, dengan 48 poin, diikat dengan Maverick Vinales dan hanya satu poin di belakang Jack Miller yang berada di posisi ke-4. “Tahun lalu saya mendekati podium dalam beberapa kesempatan“, digarisbawahi Luca Marini. “Sayangnya saya tidak beruntung atau itu bukan waktu yang tepat. Terkadang hanya butuh sedikit keberuntungan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Di Austin, sebaliknya, semuanya sempurna. Saya memiliki posisi awal yang baik dan kecepatan yang solid, yang membawa saya ke hasil yang baik dalam balapan“.
Banyak keberuntungan
Di kejuaraan MotoGP kali ini, semua persneling sepertinya sudah diminyaki hingga titik yang tepat. Tim, sebagian terdiri dari teknisi yang telah bekerja bersama Valentino Rossi, telah memperoleh pengalaman selama setahun. Dengan Ducati Desmosedici GP22 dia langsung membangun feeling yang bagus, tanpa perlu menguji part baru setiap kali dia bisa berkonsentrasi pada performa murni. “Kami pilot mendefinisikan diri kami dengan orang-orang yang bekerja dengan kami. Tim kami dan motor adalah bagian terpenting“, kata Luca Marini kepada Speedweek.com. “Tidak pernah mudah bagi saya dalam karir saya, karena saya selalu berjuang dengan posisi awal yang sulit. Tapi saya bisa membangun tim yang saya sukai. Saya merasa nyaman dengan orang-orang di sekitar saya, ini membantu saya menunjukkan bakat saya di lintasan“.
Kemenangan pertama di Kelas Atas
Tujuan penting lainnya masih harus dicapai, kemenangan pertama di MotoGP. Sebuah pencapaian yang diraih oleh rekan sekotaknya Marco Bezzecchi di Argentina. Sangat mengejutkan komentar Luca: “Saya tidak mencoba sesuatu yang istimewa, meskipun itu teman saya. Perasaan yang sama seperti saat Rins menang di Austin. Saya tidak berpikir rekan setimnya adalah rival pertama yang harus dikalahkan. Saingan pertamamu adalah dirimu sendiri dan itu yang paling memotivasiku. Saya bekerja sekeras yang saya bisa karena saya tahu hasilnya akan datang“. Rahasia untuk menang? “Konsentrasi dari awal hingga akhir balapan, karena jika Anda ragu Anda akan tersingkir“.